إذا اعتللت فكتب العلم تشفيني
فيها نز اهة الحاظي وتزييني
إذا اشتكيت إليها الهم من حزن
مالت إلي تعزيني و تسليني
حسبي الدفاتر من دنيا قنعت بها
لا أبتغي بدلا منها ومن ديني
“Apabila aku sakit maka kitab-kitab ilmu dapat menyembuhkanku,
Di dalamnya terdapat kesenangan pandangan dan perhiasanku,
Apabila keluhan rasa sedih dan gundah terasa olehku,
Ia akan menuju kepadaku untuk berbelasungkawa dan menghiburku,
Cukuplah kitab-kitab itu bagiku dari dunia yang aku telah puas dengannya,
Aku tidak ingin mencari penggantinya dan tidak pula aku mengganti agama.”
Selasa, 20 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Terimakasih Kepada Pendengki
Jangan bersedih jika orang mendengki anda. Bersyukurlah kepada Allah karena anda bukan orang yang mendengki. Status anda sebagai orang yang didengki merupakan bukti ketinggian derajat dan keluhuran kedudukan anda. Itu merupakan bukti bahwa Allah terus memberi anda nikmat-Nya.
Ketahuilah, sesungguhnya kedengkian orang kepada anda merupakan iklan gratis tentang keutamaan dan kemuliaan anda. Ia merupakan jalan pintas bagi popularitas anda. Orang yang mendengki anda telah memberikan kebaikan-kebaikannya kepada anda dengan sukarela, dan memikul kejelekan-kejelekan anda.
Jika anda melihat seseorang banyak didengki, ketahuilah bahwa ia adalah orang mulia yang layak menempati kedudukan tinggi lagi terhormat. Dan jika anda melihat seseorang tidak pernah didengki, ketahuilah ia adalah orang biasa-biasa saja yang tidak pantas menduduki derajat tinggi dan terhormat.
(Nukilan dari buku Hakadza Haddatsana az-Zaman, Dr. 'Aidh al-Qarni).
Ketahuilah, sesungguhnya kedengkian orang kepada anda merupakan iklan gratis tentang keutamaan dan kemuliaan anda. Ia merupakan jalan pintas bagi popularitas anda. Orang yang mendengki anda telah memberikan kebaikan-kebaikannya kepada anda dengan sukarela, dan memikul kejelekan-kejelekan anda.
Jika anda melihat seseorang banyak didengki, ketahuilah bahwa ia adalah orang mulia yang layak menempati kedudukan tinggi lagi terhormat. Dan jika anda melihat seseorang tidak pernah didengki, ketahuilah ia adalah orang biasa-biasa saja yang tidak pantas menduduki derajat tinggi dan terhormat.
(Nukilan dari buku Hakadza Haddatsana az-Zaman, Dr. 'Aidh al-Qarni).
Langganan:
Postingan (Atom)