والفقر يصلح عليه خلق كثير, والغنى لا يصلح عليه إلا أقل منهم, ولهذا كان أكثر ما يدخل الجنة المساكين؛ لأن فتنة الفقر أهون, وكلاهما يحتاج إلى الصبر والشكر, لكن لما كان في السراء اللذة وفي الضراء الألم, اشتهر ذكر الشكر في السراء والصبر في الضراء
"Kefakiran itu lebih sering menjadikan kebanyakan orang menjadi baik, sedangkan kekayaan itu justru tidak menjadikan baik kecuali sedikit orang saja. Itulah mengapa kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang yang miskin, sebab cobaan kemiskinan itu lebih ringan. Dan pada kedua-duanya tetap membutuhkan kesabaran dan rasa syukur. Tetapi mengingat kenikmatan itu terdapat dalam kelapangan, sementara dalam kesempitan itu terdapat kesusahan, akhirnya yang masyhur adalah penyebutan kata syukur ketika berada dalam kelapangan dan kata sabar dalam kesempitan."
[Nukilan dari kitab الرزق أبوابه ومفاتحه hal. 15]