Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah hadis dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha doa yang disunnahkan dibaca pada malam Lailatul Qadar (hadis tersebut dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi no.3515) yaitu :
اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku.”
Maksud Al-‘Afwu dalam hadis tersebut dijelaskan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Latha-if Al-Ma’arif :
“Al-‘Afwu (Maha Pemaaf) adalah salah satu nama Allah yang indah. Dengan demikian, Allah tidak menghukum hamba-Nya atas keburukan yang mereka lakukan, bahkan sebaliknya Dia akan menghapus bekas keburukan itu dari mereka. Allah mencintai maaf dan menyukai untuk memaafkan hamba-Nya, sebagaimana Dia juga menyukai jika para hamba-Nya saling memaafkan. Jika sebagian manusia memaafkan sebagian yang lain, maka Allah akan memaafkan orang itu. Dan Allah lebih menyukai menurunkan maaf daripada menurunkan siksa-Nya.”
Selasa, 23 Agustus 2011
Kamis, 11 Agustus 2011
Mereka Yang Menyia-Nyiakan Bulan Ramadhan
Memasuki pekan ke-2 bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, ana melihat ramai manusia yang mengisi bulan Ramadhannya dengan perbuatan yang tidak berfaedah. Tidak berfaedah untuk dunia apalagi untuk akhirat. Mereka mengisinya dengan banyak berbicara yang sia-sia, bermalas-malasan, banyak melamun, tidur-tiduran, menonton acara murahan, jalan-jalan tanpa tujuan, dan banyak lagi perkara-perkara yang tiada faedahnya.
Duhai…, jika saja mereka mengisinya dengan membaca Al-Qur’an, tentulah berjuz-juz bacaan telah didapatkan. Jikalau mereka mengisinya dengan banyak berzikir dan berdoa kepada Yang Maha Pemberi Ampunan, tentulah besar harapan dosa mereka akan dimaafkan. Seandainya mereka mengisinya dengan banyak membaca buku serta mendengar kajian, tentulah jalan ke surga akan dimudahkan.
Apakah mereka mengira pasti akan bertemu dengan Ramadhan yang akan datang? Mengapa mereka merasa damai dengan panjang angan-angan? Tidakkah mereka mengambil pelajaran dari ramai orang tidak sampai ke bulan Ramadhan karena telah dijemput kematian?
Simaklah nasihat dari Imam Ibnu Rajab al-Hanbali yang diucapkannya sekitar 600 tahun silam. Beliau mengatakan : “Betapa banyak manusia yang bercita-cita untuk berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi cita-citanya tidak sampai karena ia keburu masuk ke dalam gelapnya kuburan. Betapa banyak manusia yang sedang menjalani harinya tapi tak dapat menyelesaikannya, dan betapa ramai orang yang mengira dapat bertemu hari esok tapi tak mendapatkannya. Sungguh, jika kalian melihat kematian dan beratnya perjalanan setelahnya, pasti kalian akan membenci panjang angan-angan dan tidak mau terpedaya karenanya.” (Latha-if Al-Ma’arif : 351).
Ya Allah, berilah taufiq kepadaku dan kepada orang-orang mukmin sekalian, agar selalu dapat memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan dengan amalan-amalan yang dapat mendatangkan pada sisi-Mu keridhaan dan ampunan. Hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan..
Duhai…, jika saja mereka mengisinya dengan membaca Al-Qur’an, tentulah berjuz-juz bacaan telah didapatkan. Jikalau mereka mengisinya dengan banyak berzikir dan berdoa kepada Yang Maha Pemberi Ampunan, tentulah besar harapan dosa mereka akan dimaafkan. Seandainya mereka mengisinya dengan banyak membaca buku serta mendengar kajian, tentulah jalan ke surga akan dimudahkan.
Apakah mereka mengira pasti akan bertemu dengan Ramadhan yang akan datang? Mengapa mereka merasa damai dengan panjang angan-angan? Tidakkah mereka mengambil pelajaran dari ramai orang tidak sampai ke bulan Ramadhan karena telah dijemput kematian?
Simaklah nasihat dari Imam Ibnu Rajab al-Hanbali yang diucapkannya sekitar 600 tahun silam. Beliau mengatakan : “Betapa banyak manusia yang bercita-cita untuk berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi cita-citanya tidak sampai karena ia keburu masuk ke dalam gelapnya kuburan. Betapa banyak manusia yang sedang menjalani harinya tapi tak dapat menyelesaikannya, dan betapa ramai orang yang mengira dapat bertemu hari esok tapi tak mendapatkannya. Sungguh, jika kalian melihat kematian dan beratnya perjalanan setelahnya, pasti kalian akan membenci panjang angan-angan dan tidak mau terpedaya karenanya.” (Latha-if Al-Ma’arif : 351).
Ya Allah, berilah taufiq kepadaku dan kepada orang-orang mukmin sekalian, agar selalu dapat memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan dengan amalan-amalan yang dapat mendatangkan pada sisi-Mu keridhaan dan ampunan. Hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan..
Selasa, 02 Agustus 2011
Ramadhan Bulan Kesabaran
Al-Imam Ibnu Rajab berkata :
“Kesabaran ada tiga macam, yaitu kesabaran dalam ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kesabaran dalam menjauhi larangan-larangan Allah, dan kesabaran atas takdir Allah. Ketiga hal itu terkumpul pada puasa, sebab dalam puasa ada kesabaran dalam ketaatan kepada Allah, kesabaran dalam menahan hawa nafsu yang diharamkan Allah kepada orang yang berpuasa, dan kesabaran atas apa yang ditakdirkan menimpa orang yang berpuasa berupa rasa lapar, haus serta lemahnya badan.”
(Latha-if al-Ma’arif, hal. 354).
“Kesabaran ada tiga macam, yaitu kesabaran dalam ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kesabaran dalam menjauhi larangan-larangan Allah, dan kesabaran atas takdir Allah. Ketiga hal itu terkumpul pada puasa, sebab dalam puasa ada kesabaran dalam ketaatan kepada Allah, kesabaran dalam menahan hawa nafsu yang diharamkan Allah kepada orang yang berpuasa, dan kesabaran atas apa yang ditakdirkan menimpa orang yang berpuasa berupa rasa lapar, haus serta lemahnya badan.”
(Latha-if al-Ma’arif, hal. 354).
Langganan:
Postingan (Atom)