Selasa, 23 Agustus 2011

Maksud Al-‘Afwu (Maha Pemaaf) Dalam Doa Lailatul Qadar

Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah hadis dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha doa yang disunnahkan dibaca pada malam Lailatul Qadar (hadis tersebut dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi no.3515) yaitu :

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku.

Maksud Al-‘Afwu dalam hadis tersebut dijelaskan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Latha-if Al-Ma’arif :

“Al-‘Afwu (Maha Pemaaf) adalah salah satu nama Allah yang indah. Dengan demikian, Allah tidak menghukum hamba-Nya atas keburukan yang mereka lakukan, bahkan sebaliknya Dia akan menghapus bekas keburukan itu dari mereka. Allah mencintai maaf dan menyukai untuk memaafkan hamba-Nya, sebagaimana Dia juga menyukai jika para hamba-Nya saling memaafkan. Jika sebagian manusia memaafkan sebagian yang lain, maka Allah akan memaafkan orang itu. Dan Allah lebih menyukai menurunkan maaf daripada menurunkan siksa-Nya.”

2 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Mohon pandangan bagaimana nak atasi: Ada beberapa perkara yg mengakibatkan amarah yg saya tidak dapat bersabar & mengawal diri darinya - walaupun saya sedari pelanggaran hak Allah lebih wajar untuk berasa marah
    Jzk - nby

    BalasHapus
  2. Wa’alaykumussalam warahmatullah,

    Sdr/Sdri Nby,

    Saya pribadi, setiap kali terasa hendak marah maka saya memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan (membaca ta’awudz), dan saya berusaha untuk mengingat-ingat firman Allah Ta’ala :
    “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran : 133-134).

    Pada ayat diatas Allah menceritakan sifat-sifat penghuni syurga, iaitu orang-orang yang ketika mereka di dunia mampu mengendalikan amarahnya dan memafkan kesalahan manusia lainnya. Sungguh, satu ayat tadi rasanya sudah cukup sebagai keutamaan orang yang mampu mengawal rasa marahnya.

    Maka saran saya (dan juga sebagai nasihat bagi diri saya pribadi) bersabarlah ketika marah tiba. Hal ini memang tidak mudah, kerana perlu tekad yang kuat dan waktu yang panjang untuk membiasakannya. Tapi percayalah, bersabar sebentar menahan marah di dunia lebih mudah daripada bersabar lama menahan azab di neraka.

    Semoga Allah selalu mengkaruniakan kesabaran kepada kita semua..

    BalasHapus