Dr. Yahya Al-Ghautsani berkata :
“Diantara kisah lucu yang saya dengar adalah sekelompok narapidana yang tidak memiliki mushaf. Masing-masing dari mereka membacakan apa yang ia hafal dari Al-Qur’an kepada yang lain, sehingga mereka dapat menghafal Al-Qur’an seluruhnya kecuali satu lembar terakhir dari surah Al-Anfal karena tidak ada seorang pun dari mereka yang hafal. Hal tersebut sangat membuat mereka resah. Hingga tiba giliran salah seorang dari mereka dibawa ke mahkamah untuk diadili. Ketika orang yang hendak diadili itu menunggu proses peradilannya, yang pertama terlintas di benaknya adalah mencari orang yang hafal akhir dari surah Al-Anfal. Dan ia menemukan orang yang hafal akhir surah Al-Anfal dari para hadirin yang menghadiri persidangannya. Sang narapidana itu langsung bergegas menghafalnya. Lalu ketika ia kembali ke penjara ia segera membacakan akhir dari surah Al-Anfal kepada teman-temannya, sehingga mereka dapat menghafalnya seperti menghafal surah Al-Fatihah.”
(Kaifa Tahfazh Al-Qur’an, hal.162, lewat perantaraan buku "Agar Anak Mudah Menghafal Al-Qur’an", Hamdan Hamud Al-Hajiri, hal.179 -dengan peringkasan-).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalamu'alaikum..
BalasHapusSaya cemburu