Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu pernah berkata kepada para sahabatnya (dari kalangan tabi’in) : “Kalian lebih banyak puasa dan shalat dibanding para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tetapi mereka tetap lebih baik daripada kalian.” Para sahabat Ibnu Mas’ud bertanya : “Mengapa bisa demikian?” Ibnu Mas’ud menjawab : “Karena mereka lebih zuhud terhadap dunia dan lebih cinta terhadap akhirat dibanding kalian.”
Bakr al-Muzani berkata : “Keutamaan Abu Bakar dibanding sahabat yang lain bukanlah dengan banyaknya puasa maupun shalat, tetapi dengan apa yang ada di dalam dadanya.” Salah seorang salafus shalih berkata : “Hal yang ada di dalam dada Abu Bakar adalah cinta kepada Allah dan selalu memberi nasihat kepada manusia.”
Fatimah binti Abdul Malik, istri dari Umar bin Abdul Aziz, setelah wafat suaminya ditanya tentang amalan suaminya, maka ia menjawab : “Demi Allah, dia bukanlah seorang yang paling banyak shalat ataupun puasanya. Tetapi, demi Allah, aku tidak melihat seorang pun yang lebih takut kepada Allah dibanding dirinya. Dia berdzikir diatas kasur, lalu tubuhnya berguncang bak burung kecil yang sangat ketakutan, sehingga kami berkata, ‘Besok orang-orang akan kehilangan seorang khalifah’.”
Salah seorang ulama salaf berkata : “Tidaklah kami mencapai derajat yang tinggi dengan banyaknya shalat atau puasa. Tetapi kami mencapainya dengan kemurahan hati, keselamatan jiwa, rendah hati, dan selalu menasihati manusia.”
(Latho-if al-Ma’arif, hal. 563-564, Ibnu Rajab al-Hanbali).
Selasa, 22 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar