Tak terasa hari demi hari berlalu dan bulan demi bulan telah berganti, akhirnya bulan Ramadhan sudah di depan mata. Betapa gembiranya jiwa-jiwa manusia menyambut kedatangan bulan yang mulia. Bulan yang penuh ampunan, bulan dihidupkan solat malam, dan bulan pembacaan Al-Qur’an.
Oleh karena itu janganlah sia-siakan bulan Ramadhan. Isilah selalu dengan penuh amalan. Kerana kita tak tahu apakah Ramadhan tahun depan kita masih dipertemukan.
Seorang penyair mengatakan :
ياذا الذي ما كفاه الذنب في رجب
حتى عصى ربه في شهر شعبان
لقد أظلك شهر الصوم بعدهما
فلا تصيره أيضا شهر عصيان
واتل القرآن و سبح فيه مجتهدا
فإنه شهر تسبيح وقرآن
كم كنت تعرف ممن صام في سلف
من بين أهل وجيران وإخوان
أفناهم الوت واستبقاك بعدهمو
حيا فما أقرب القاصي من الداني
“Wahai jiwa yang tidak puas berbuat dosa di bulan Rajab
Hingga ia bermaksiat lagi di bulan Sya’ban
Telah datang kepadamu bulan puasa setelah keduanya
Janganlah kau jadikan bulan bergelimang dosa
Bacalah Al-Qur’an dan pujilah Dia dengan segala ketulusan
Inilah bulan pujian dan bacaan Al-Qur’an
Berapa banyak mereka yang dahulunya berpuasa
Keluarga, tetangga, hingga saudara
Maut telah menjemput mereka meninggalkanmu sebatang kara
Sungguh alangkah dekatnya kematian itu dibanding mereka yang disamping kita.”
Jadikanlah bulan Ramadhan sebagai sarana untuk mencari bekal pahala sebanyak-banyaknya. Bersabarlah dengan kelaparan dan kehausan selama berpuasa di dunia, karena itu lebih ringan daripada bersabar dengan kelaparan dan kehausan di hari kiamat yang tiada akhirnya. Dan penyesalan di hari kiamat tiadalah berguna.
Sebagaimana dikatakan ulama :
أتى رمضان مرزعة العباد
لتطهير القلوب من افساد
فأد حقوقه قولا و فعلا
وزادك فاتخذه للمعاد
فمن زرع الحبوب وما سقاها
تأوه نادما يوم الحصاد
“Ramadhan telah tiba sebagai ladang bagi hamba
Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakannya
Maka tunaikanlah hak (Ramadhan) dengan perkataan dan perbuatan mulia
Dan jadikanlah bulan itu sebagai bekal untuk hari kemudian nantinya
Barangsiapa yang menabur biji tetapi ia tidak menyiramnya
Niscaya ia akan merintih menyesal ketika musim panennya.”
(Latha’if al-Ma’arif : 280, Ibnu Rajab al-Hanbali).
Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami agar dapat menjalani bulan Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan kesabaran. Terimalah semua amalan-amalan kami, serta masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang Engkau ridhai...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalaamu 'Alaykum wa Rahmatullah..
BalasHapusYa akhi, genki desu ka? :)
Saya tak faham maksud syair:
'menabur biji tetapi ia tidak menyiramnya..'
Apakah biji dan apakah siraman?
Arigatou gozaimasu!
Wa'alaykumussalam warahmatullah..
BalasHapusBiji maksudnya benih tanaman.
Siraman maksudnya disirami/dicurahkan air.
'Menabur biji tetapi ia tidak menyiramnya..' yakni orang yang menanam tanaman, tapi tidak memeliharanya dengan disirami air, maka tanaman itu akan mati.
Maksud sesungguhnya :
Perumpamaan orang yang diberi kesempatan hidup di dunia tapi tidak mengisinya dengan amal kebaikan, maka akan menyesal di akhirat nantinya.
Semoga memahaminya :)
-----------------------------
BTW, apa maksud :
"Genki desu ka?"
"Arigatou gozaimasu"
Bahasa Jepun kah ??
Assalaamu 'Alaykum akhi,
BalasHapusMaaf lambat.
Ya, bahasa Jepang.
Genki desu ka = Kaifa haluka?
Arigatou gozaimasu = Syukran Jazilan
Dou itashimashita = 'Afwan
---------------------
Ramadhan = ladang
Menabur biji = berbuat sesuatu kepada ladang >> beramal ibadah dan berbuat kebaikan di ladang
Menyiram = berbuat sesuatu yg menambahbaik kepada biji
Musim menuai = Hari Pembalasan
Jadi, saya dapat fahami.. Ramadhan telah datang. Maka, perelokkanlah amal ibadahmu yg kau telah kerjakan di bulan ini, dan hayatilah ruh amal bakti yg kau kerjakan. Semoga kau beroleh hasilnya di Hari Pembalasan..
Maaf jika saya fikir komplikated.. tiada apa2 sangat pun..
Terima kasih atas penjelasan akhi..