Kamis, 14 Juli 2011

Anak Tetangga

Namanya Dayat. Ia adalah anak tetangga sebelah rumah ana. Usianya baru sekitar 8 tahun dan sekarang belajar di sekolah penghafal (tahfiz) Al-Qur’an.

Ana pernah bertanya kepadanya apa cita-citanya? Ia menjawab : “Saya ingin menjadi Ustadz!”. Ana gembira mendengarnya, karena cita-cita semacam itu jarang kita dengar dari anak-anak pada zaman sekarang.

Inti cerita yang ingin ana sampaikan adalah bekalilah anak sedini mungkin dengan pendidikan agama yang kuat. Asas agama yang kuat pada masa kanak-kanak akan membentuk pondasi keimanan dan pengetahuan yang kokoh, sebagai bekal bagi mereka untuk melangkah pada fase selanjutnya. Bahkan tak jarang, 'bonusnya' adalah mendapatkan kemuliaan di waktu masih muda belia.

Lihatlah Sufyan bin ‘Uyainah (wafat 198 H). Beliau telah hafal Al-Qur’an ketika baru berumur 4 tahun. Ketika umur 7 tahun beliau telah menulis (meriwayatkan) hadits. Dalam kitab Al-Kifayah fi ‘Ilmi ar-Riwayah diceritakan Sufyan bin ‘Uyainah ketika umur 10 tahun sudah duduk bersama para ulama di majelis-majelis ilmu. Sehingga kalau ia masuk sebuah majelis ilmu, maka para hadirin akan berkata: “Luaskan tempat untuk Syaikh kecil!”

Semua itu berkat ilmu yang dipelajari sejak dini. Maka kemuliaan juga cepat mendatangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar