Diantara ‘keajaiban’ hati yang ana temukan adalah mudahnya ia berganti. Boleh jadi dalam 5 menit hati seseorang dapat berubah dari cinta menjadi benci, atau sebaliknya dari benci menjadi simpati. Maka barangsiapa yang tujuan dakwahnya selalu ingin mendapatkan hati (baca : ridha) manusia, maka ia telah memulai pekerjaan yang melelahkan bagi jiwanya.
Renungkanlah firman Allah Ta’ala :
لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً مَّا أَلَّفَتْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ
“Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” (QS. Al-Anfal : 63).
Allah telah menyatakan bahwa tidak mungkin untuk mendapatkan ridha seluruh manusia. Maka janganlah membebani diri untuk selalu mengejarnya, bahkan menjadikannya dalam dakwah sebagai tujuan utama. Sungguh, mencari ridha manusia adalah pekerjaan yang sia-sia.
Imam Asy-Syafi’i pernah berkata : “Keridhaan manusia adalah suatu yang sulit dicapai, maka hendaklah engkau memperbaiki dirimu dan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh, karena tiada jalan membuat seluruh manusia ridha terhadapmu.” (Hilyatul Auliya' : 9/122).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar