Selasa, 05 Juli 2011

Sibuk

Beberapa waktu belakangan ini kegiatan membaca dan menulis ana agak 'terganggu'. Terganggu karena ana disibukkan dengan urusan dunia dan keluarga. Rasanya agak 'berduka' melihat tumpukan buku yang tidak sempat dibaca, dan sedih memikirkan sederetan ide yang terlintas tapi tidak dapat diwujudkan lewat tulisan.

Mungkin kendalanya ana belum menemukan pengaturan masa yang ideal antara ilmu dan urusan dunia. Atau mungkin juga karena ana kurang berani mengorbankan sedikit urusan dunia.

Dulu Abu Ahmad Nashr bin Ahmad as-Samarqandi berkata : “Ilmu tidak dapat didapatkan kecuali oleh orang yang mengosongkan kedainya, meruntuhkan kebunnya, meninggalkan teman-temannya, dan ketika keluarganya meninggal ia tidak bisa menyaksikan jenazahnya”.  Ibnu Jama’ah mengomentari ucapan itu dengan berkata : “Semua ini sekalipun merupakan ungkapan mubalaghah (berlebihan) maksudnya adalah bahwa penuntut ilmu harus menggabungkan hati dan menyatukan pikiran.” (Tadzkirah as-Sami’ wal Mutakallim : 71).

Wallahul Musta’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar