Beberapa hari terakhir ini, peristiwa di Tunisia menarik perhatian seluruh warga dunia. Seluruh media memberitakan tentang tumbangnya penguasa negeri itu yang telah berkuasa selama 23 tahun (mengingatkan ana dengan kejadian serupa di Indonesia tiga belas tahun yang lalu). Dari peristiwa tersebut, semoga para pemimpin-pemimpin negara lainnya dapat mengambil pelajaran bahwa tidak ada kekuasaan yang abadi di dunia. Jika Allah berkehendak, maka jatuhlah pemimpin suatu negara dari jalan yang tidak mereka sangka-sangka, dan pergiliran kekuasaan antar manusia merupakan suatu kemestian adanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)”. (QS. Ali Imran : 140).
Sungguh indah seorang penyair yang berkata :
لكل شىء إذا ماتم نقصان
فلا يغر بطيب العــيــش إنسانُ
هي الأمور كما شاهدتها دول
من سرهُ زَمنٌ ساءته أزمانُ
وهذه الدار لا تُبقي على أحد
ولا يدوم على حال لها شانُ
“Segala sesuatu akan turun jika telah sampai puncaknya,
Oleh karena itu janganlah manusia tertipu dengan keindahan dunia;
Hal ini sebagaimana yang telah disaksikan oleh setiap bangsa,
Barangsiapa yang hari ini gembira hari-hari berikutnya dia akan menderita;
Dunia ini tidak pernah kekal abadi bagi semua orang,
Dan manusia tidak akan tetap dalam satu keadaan.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar