Kamis, 01 Juli 2010

Amal Saleh : Kunci Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

Al-Imam Ibnu Hazm berkata : “Aku berusaha meneliti sesuatu yang dicari oleh semua orang. Ternyata kudapatkan semua orang mencari : ketenangan hidup dan hilangnya kegelisahan”. (Mudawah an-Nufus : 76).

Demikianlah hakikat semua manusia. Mereka akan mencari ketenangan hidup di dunia. Bermacam-macam cara dilakukan untuk mendapatkannya. Ada yang mencarinya dengan membelanjakan sejumlah harta, ada juga yang mencari wanita untuk menghibur dirinya, ada pula yang mengira akan mendapatkannya pada kekuasaan dan tahta. Apakah mereka mendapatkannya ? Jawabannya : Tidak. Karena sesungguhnya ketenangan hidup hanya dapat diperoleh dengan amal saleh sahaja. Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An-Nahl : 97).

Imam Asy-Syaukani menjelaskan maksud ayat “kehidupan yang baik” adalah kebahagiaan hidup di dunia. Dan kebahagiaan di akhirat dijelaskan pada ayat selanjutnya : “Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Fathul Qadir : 3/297).

Imam Ibnul Qayyim berkata mengenai ayat tersebut : “Ini adalah berita gembira dari Yang Maha Benar. Dia memberitahu hamba-Nya bahwa sesungguhnya orang yang beramal saleh akan dihidupkan Allah dengan kehidupan yang baik menurut kadar amal dan imannya”.
Selanjutnya beliau berkata : “Maka Allah Ta’ala mengabarkan kebahagiaan orang yang berilmu dan beramal saleh. Di dunia dijamin hidupnya bahagia, dan di akhirat mendapatkan balasan yang lebih baik pula”. (Badai’ut Tafsir : 3/51).

Bahkan para raja pun mencari ketenangan hidup di dunia. Mereka sanggup melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Tapi ternyata kebahagiaan hanyalah milik hamba-hamba Allah yang beramal saleh semata.
Ibrahim bin Adham berkata : “Seandainya para raja dan anak-anak raja mengetahui kenikmatan hati kami, niscaya mereka akan merebutnya walaupun dengan menebas kami dengan pedang-pedang mereka”. (Hilyatul Auliya’ : 7/370).

3 komentar:

  1. Assalaamu 'Alaykum wa Rahmatullah!

    Saya mendapat satu lagi petunjuk daripada Sang Ustaz yg dikasihi, Ust Fakhri semasa saya berada di Haramain..

    Beliau berpesan, beristighfar lah kamu.. Ianya juga kunci kebahagiaan dunia dan akhirat..

    …beristighfarlah kepada Rabb-mu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kalian beristighfar) nescaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat atas kalian, juga memberi banyak harta dan anak keturunan… (Qs. Nuh: 10-12)

    BalasHapus
  2. Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh..

    Benar sekali sebagaimana dikatakan Ust.Fakhri, semoga Allah senantiasa memberkati beliau. Para ulama berdalil bahwa diantara kunci kebahagiaan adalah dengan amalan istighfar.

    Dalam kitab al-Jami’li Ahkamil Qur’an (18/261) karangan Imam Qurthubi diceritakan bahwa Ibnu Subaih berkata :

    “Pernah ada orang datang mengadu kepada Hasan al-Bashri mengadukan kemarau yang berkepanjangan, maka beliau berkata kepada orang tersebut : ‘Perbanyaklah istighfar kepada Allah!’. Ada lagi yang datang mengeluhkan kemiskinan yang menimpanya, maka beliau berkata kepadanya : ‘Perbanyaklah istighfar kepada Allah!’. Datang lagi orang ketiga mengadu bahwa ia belum mempuyai anak, beliau berkata kepada orang tersebut : ‘Perbanyaklah istighfar kepada Allah!’. Kemudian datang orang keempat mengeluhkan kebunnya yang sedikit hasilnya, beliau tetap berkata : ‘Perbanyaklah istighfar kepada Allah!’.

    Kamipun heran dengan jawabannya yang selalu tidak berubah dan menanyakan kepada beliau, lalu Hasan al-Bashri berkata : “Jawaban itu bukan dari dariku. Bukankah Allah telah berfirman dalam surah Nuh (10-12) :
    “Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”.

    BalasHapus
  3. Subhanallah! Terima kasih atas penerangannya..
    Dakara, I really feel peace here..

    BalasHapus